Pergelaran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bertema "Kearifan Lokal" dan Roots Day Anti Perundungan/Bullying


Pergelaran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bertema "Kearifan Lokal" dan Roots Day Anti Perundungan/Bullying di SMA Negeri 5 Banjarmasin diselenggarakan pada Kamis, 16 Desember 2021. Kegiatan ini melibatkan seluruh komponen sekolah yaitu siswa, guru, tenaga kependidikan, penjaga sekolah, dan lain-lain.
Adapun tamu undangan yang berhadir diantaranya yaitu Kepala Bidang Pembinaan SMA, Muhammadun, AKS, M.I.Kom., Kepala Bidang Pembinaan PTK, H. Abdul Rahim, S.Sos., M.Pd., Pengawas Pembina SMAN 5 Banjarmasin, Dra. Hj. Rusnailah, M.Pd.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

6 Profil Pelajar Pancasila yaitu sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.


2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.


4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.


5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.

Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.


6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.

Roots day adalah hari perayaan oleh Siswa Agen Perubahan dan melibatkan semua elemen sekolah (siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, penjaga sekolah, dan lain-lain).
Roots Day bertujuan untuk menularkan perilaku positif kepada seluruh warga sekolah dengan mengampanyekan pesan anti perundungan melalui berbagai kreasi seni.
Ketika Roots Day, Agen Perubahan juga akan mengajak seluruh siswa sekolah untuk melakukan deklarasi dan komitmen anti perundungan di sekolah.
Roots Day merupakan kegiatan penguat dan pelengkap dari program Sekolah Penggerak yang melatih berbagai kegiatan pembentukan karakter pribadi yang mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bebas dari perundungan.

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan.