Jadi Role Model, SMAN 5 Banjarmasin Sudah Tiga Tahun Hapus Jurusan IPA-IPS-Bahasa
Sejak tiga tahun lalu, SMA Negeri 5 Banjarmasin sudah menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk murid mereka.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak tiga tahun lalu, SMA Negeri 5 Banjarmasin sudah menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk murid mereka.
Kebijakan tersebut bukan hal baru bagi SMAN 5 Banjarmasin. Bahkan, sekolah yang berada di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara ini menjadi role model pada penerapan Kurikulum Merdeka.
Kepala SMAN 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin mengatakan ada 319 murid yang lulus pada penerapan Kurikulum Merdeka di tahun ini.
“Di antara 319 itu, ada 100 orang yang lulus ke perguruan tinggi negeri (PTN). Rinciannya sebanyak 23 siswa lewat jalur SNBP, dan 77 siswa jalur SNBT,” katanya, Rabu (17/7/2024).
Mukhlis menjelaskan konsep dari peniadaan jurusan tersebut berlaku pada kelas 11 dan 12 SMA.
Mereka dapat memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai minat, bakat, kemampuan dan aspirasi studi lanjut atau kariernya.
Sebagai contoh, seorang murid yang ingin berkuliah di program studi teknik dapat menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika, tanpa harus mengambil mata pelajaran biologi.
Sebaliknya, murid yang ingin berkuliah di kedokteran bisa menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mapel biologi dan kimia, tanpa harus mengambil mapel matematika tingkat lanjut.
“Jadi tidak ada lagi pengkotak-kotakan antara IPA, IPS, maupun Bahasa, sehingga peluang untuk sukses untuk sama,” ujarnya.
Menurut Mukhlis, kebijakan penghapusan jurusan di tingkat SMA ini menjadikan siswa lebih bergairah untuk belajar. “Karena itu memang pilihan mereka,” tuturnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkatan SMA bukanlah hal yang baru.
Kebijakan itu sudah mulai diterapkan bertahap sejak tiga tahun terakhir.
Pada tahun ajaran 2022, sudah ada 50 persen sekolah yang menerapkan hal itu. Sementara untuk 2024 tercatat sudah sekitar 90-an sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
BANJARMASINPOST.CO.ID