Terinspirasi Ini, Siswa SMAN 5 Banjarmasin Berhasil Buat Alat Deteksi Kesuburan Tanah
Siswa SMAN 5 Banjarmasin, M Fadhil Azkiya dan kelompoknya memperlihatkan alat deteksi kesuburan tanah, Jumat (15/12/2023).
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - SMAN 5 Banjarmasin menggelar kegiatan pagelaran hasil karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk kelas X, XI, dan XII di halaman SMAN 5 Banjarmasin, Kamis (14/12/2023).
Kegiatan ini mengusung tema Meraih Mimpi Kita.
Sementara itu, Karya Siswa yang ditampilkan yakni ada tiga tema pokok. Yakni Kearifan Lokal untuk siswa kelas X. Sub topik yakni kuliner khas Banjar. Sedangkan untuk kelas XI tema yang digunakan yakni Bangunlah Jiwa Raga. Sub topik yakni Tampilan Kreasi, Permainan dan Lainnya. Untuk kelas XII tema umum yakni Rekayasa Teknologi.
Menariknya, setiap siswa menampilkan hasil karyanya. Baik itu masakan khas Banjar, pertunjukan seni, hingga teknologi untuk memeriksa kesuburan tanah.
Siswa SMAN 5 Banjarmasin yang juga ikut dalam proyek rekayasa teknologi, M Fadhil Azkiya membeberkan, pihaknya membuat alat deteksi kesuburan tanah.
Alat ini berupa lampu dan colokan listrik. Jika tanahnya subur maka lampu akan menyala. Jika tidak subur maka lampu tidak akan menyala. Lampu akan menyala sesuai dengan indikator kesuburan.
Ia mengatakan, jika ide ini berasal dari rekannya bernama Bagas Pratama yang juga anggota kelompoknya dalam kegiatan praktikum rekayasa genetika.
Ia menyebut, jika ibunda Bagas sering kesulitan mencari tanah yang bagus untuk tanaman. Apalagi, tidak semua tanah bisa digunakan untuk tanaman. Meski bentuk dan warnanya serupa.
"Tanah yang bagus maka akan menghantarkan listrik. Akhirnya kami menggunakan metode ilmu fisika," bebernya
Untuk bisa berfungsi tentu ada trial and error.
"Sempat ada kesalahan sebelum bisa digunakan seperti sekarang. Kami dua bulan membuatnya. Sempat ada korsleting," katanya.
Ia menyebutkan, kalau tanah subur indikasinya bisa dilihat dari kemampuan tanah menghantarkan arus listrik. Karena hambatan di tanah cukup rendah. Sedangkan tanah yang gersang akan memiliki hambatan yang tinggi.
Kepala SMAN 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin mengaku bangga dengan hasil yang dibuat oleh siswa SMAN 5.
"Alat yang bisa mendeteksi kesuburan tanah, ini luar biasa," ujarnya.
Ia menyebut satu ciri dari pelaksanaan kurikulum merdeka ini adanya pembelajaran kurikulum dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Meski demikian, ia berpesan agar jangan tidak terbuai dengan hasilnya. Karena yang diutamakan adalah proses.
"Tapi saya lihat bahwa apa yang telah ditampilkan siswa pada hari ini sudah melalui prosesnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Daryanto yang juga berhadir pada kegiatan tersebut mengatakan jika kegiatan tersebut luar biasa.
"Ini artinya P5 sudah mulai melekat. Apalagi SMAN 5 sebagai sekolah penggerak angkatan pertama bisa menjadi contoh untuk sekolah lain," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
BANJARMASINPOST.CO.ID